Deskripsi #
Survey dalam konteks e-Learning adalah metode pengumpulan data yang sistematis dan terstruktur untuk mendapatkan pandangan, pendapat, dan umpan balik dari peserta terkait pengalaman belajar mereka. Survei ini dapat melibatkan berbagai aspek pembelajaran, termasuk pengalaman pengguna, kepuasan peserta, dan efektivitas materi pembelajaran.
Manfaat Survey dalam e-Learning: #
- Pemahaman Kebutuhan Peserta: Survei membantu mengidentifikasi preferensi, harapan, dan kebutuhan peserta dalam pembelajaran online. Ini membantu penyesuaian kurikulum dan penyampaian materi agar lebih sesuai dengan ekspektasi peserta.
- Evaluasi Efektivitas Instruksi: Dengan mengumpulkan umpan balik tentang metode instruksi, tata letak materi, dan gaya pengajaran, survei memungkinkan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas instruksi yang telah diimplementasikan.
- Pengukuran Kepuasan Peserta: Survei memberikan gambaran tentang tingkat kepuasan peserta terhadap platform e-Learning, materi pelajaran, dan interaksi dengan instruktur. Informasi ini penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempertahankan partisipasi peserta.
- Penilaian Teknologi dan Aplikasi: Penggunaan survei membantu mengidentifikasi kendala teknis yang mungkin dihadapi peserta selama proses pembelajaran online. Ini mencakup pengalaman pengguna dengan platform, kecepatan akses, dan ketersediaan sumber daya teknologi.
- Perencanaan Pengembangan Berkelanjutan: Dengan merutinkan survei, penyelenggara kursus dapat memahami tren dan perubahan kebutuhan peserta. Informasi ini membantu perencanaan pengembangan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan dan evolusi e-Learning.
Langkah-Langkah Implementasi Survei: #
- Pendefinisian Tujuan Survei: Sebelum mengimplementasikan survei, penting untuk mendefinisikan tujuan yang jelas. Apakah survei ini untuk mengukur kepuasan, menilai efektivitas instruksi, atau mengidentifikasi area perbaikan tertentu?
- Desain Pertanyaan yang Relevan: Desain pertanyaan survei dengan cermat untuk mencakup aspek-aspek yang ingin dievaluasi. Pertanyaan harus relevan, terfokus, dan dapat memberikan wawasan yang berharga.
- Pemilihan Waktu yang Tepat: Tentukan waktu yang tepat untuk mengirimkan survei. Ini bisa setelah selesainya suatu modul atau kursus, atau pada waktu yang memungkinkan peserta merasakan dampak pembelajaran secara menyeluruh.
- Platform dan Alat Survei: Pilih platform atau alat survei yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa platform e-Learning menyediakan fitur survei terintegrasi, sementara yang lain mungkin memerlukan penggunaan alat survei pihak ketiga.
- Analisis dan Umpan Balik: Setelah mengumpulkan data, lakukan analisis yang cermat dan buatlah ringkasan umpan balik. Ini membantu dalam mengidentifikasi tren, area keunggulan, dan potensi perbaikan.
Jenis-jenis Survey #
1. Survei Kuantitatif: #
Survei kuantitatif merupakan metode pengumpulan data yang mengutamakan angka dan statistik. Peserta diminta untuk memberikan jawaban dalam bentuk pilihan ganda, skala likert, atau input angka. Jenis survei ini efektif untuk mengukur tingkat kepuasan, frekuensi penggunaan fitur e-Learning, atau evaluasi numerik terhadap aspek-aspek tertentu.
2. Survei Kualitatif: #
Survei kualitatif melibatkan pengumpulan data deskriptif yang lebih mendalam. Peserta diminta untuk memberikan tanggapan terbuka atau menjawab pertanyaan terbuka. Ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan pandangan, pengalaman, dan pemikiran secara lebih rinci. Survei kualitatif efektif untuk memahami persepsi peserta terhadap desain instruksional, kebijakan pembelajaran, atau tantangan yang mereka hadapi.
Survei Net Promoter Score (NPS) #
NPS adalah jenis survei kuantitatif yang fokus pada satu pertanyaan kunci: “Sejauh mana Anda merekomendasikan kursus ini kepada orang lain?” Responden memberikan skor pada skala 0 hingga 10, dan hasilnya digolongkan sebagai Promoters, Passives, atau Detractors. NPS membantu mengukur kepuasan peserta secara keseluruhan dan dapat memberikan indikasi tentang sejauh mana program e-Learning dianggap bermanfaat.
Skala Likert #
Skala Likert adalah jenis skala yang digunakan dalam survei dan penelitian untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan atau pernyataan pendapat. Skala ini dinamai berdasarkan nama psikolog sosial Rensis Likert yang mempopulerkannya. Partisipan diminta untuk menunjukkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan tertentu dengan memilih dari serangkaian pilihan jawaban.
Contoh Skala Likert: #
- Sangat Tidak Setuju
- Tidak Setuju
- Netral
- Setuju
- Sangat Setuju
Kelebihan Skala Likert: #
- Mudah Digunakan:
- Partisipan dapat dengan mudah memahami dan mengisi skala Likert.
- Data Kuantitatif:
- Menghasilkan data yang dapat diukur secara kuantitatif, memungkinkan analisis statistik.
- Fleksibel:
- Dapat disesuaikan dengan berbagai konteks dan topik penelitian.
- Sensitivitas:
- Memberikan tingkat sensitivitas dalam mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan.
Kekurangan Skala Likert: #
- Pilihan Terbatas:
- Terkadang, partisipan mungkin merasa terbatas dengan pilihan jawaban yang disediakan.
- Interpretasi Yang Berbeda:
- Respon peserta terhadap skala Likert dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh peneliti.
- Efek Tengah (Tendency):
- Beberapa responden mungkin cenderung memilih opsi tengah (netral) untuk menghindari keputusan ekstrem.
- Ketidakmampuan Mengukur Intensitas:
- Skala Likert mungkin tidak dapat mengukur intensitas perasaan atau opini dengan presisi.
Meskipun memiliki kekurangan, skala Likert tetap menjadi alat pengukuran yang umum digunakan dalam berbagai konteks penelitian dan survei karena keseimbangan antara sederhana, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memberikan data kuantitatif.